Bagaimana Cara Melawan Penipu DI Internet?

Kamu habis ditipu oleh para scammer online dan bingung harus bagaimana mengurusnya? Tenang aja, kominfo punya tips nih bagi kamu para korban penipuan di internet.

Sebuah Ilustrasi Penipuan Online Di Internet
Sebuah Ilustrasi Penipuan Online Di Internet

Pada zaman modern dan serba dogital saat ini, masyarakat diseluruh dunia diminta untuk lebih berhati-hati terhadap kejahatan yang bisa terjadi dunia ininternet seperti berbagai kasus penipuan toko online, jasa dokumen ijazah, pencurian informasi dan lain sebagainya. Umumnya, pelaku kejahatan siber memanfaatkan kecerobohan calon korbannya untuk meminta kode verifikasi, termasuk one-time password (OTP), lalu melakukan transaksi ilegal. Dalam konten video edukasi yang dipublikasikan pada 10 Juli lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan saran untuk menghindari penipuan online dan langkah-langkah yang harus diambil setelah ditipu oleh penjahat online.

Cara Menghindari Penipuan Online

Ingatlah bahwa kode OTP seperti kunci rumah Anda. Padahal, mereka yang mengatasnamakan institusi harus dan tidak boleh meminta kode OTP. Cominfo mengimbau Anda untuk waspada ketika seseorang yang mengaku sebagai agen resmi meminta kode OTP melalui email, chat, telepon, atau pesan teks. Kominfo lebih lanjut mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap website palsu atau phishing dan penipuan yang menggunakan fitur call forwarding. “Menolak ketika seseorang meminta Anda memilih nomor alternatif untuk *kode*. Ini mungkin scam yang menggunakan penerusan panggilan untuk mengirim informasi ponsel dan SMS Anda ke penjahat," saran Kominfo. Ingatlah bahwa penjahat mencoba mendapatkan OTP rahasia Anda dengan berbagai cara, dari penipuan (social engineering) hingga peretasan dengan (peretasan) sebagai cara untuk menggunakan uang simpanan e-money atau m-banking.

Riset Kerugian Dari Penipuan Online

Pada saat yang sama, jenis kerusakannya juga berbeda. Penipuan digital tentunya dapat menimbulkan banyak kerugian bagi korbannya, baik materi maupun non materi. Kerusakan material dapat berupa uang, barang, beli ijazahatau benda fisik lainnya. Sementara itu, kerusakan tidak berwujud dapat berupa kebocoran waktu, emosional, pribadi, fisik atau informasi lainnya. Menariknya, survei ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden (50,8%) yang menjadi korban penipuan digital melaporkan bahwa mereka tidak mengalami "kerugian". Sehingga dapat dimaklumi jika sebagian responden menganggap tidak ada kerugian, karena merelakan kerugian akibat penipuan digital adalah upaya untuk segera move on dari penderitaan tersebut.

Bagaimana jika sudah tertipu, apa langkah selanjutnya?

Seperti dilansir dari sumber, saran penting dan utama adalah segera menghubungi pusat bantuan melalui aplikasi e-money atau m-banking terkait untuk melaporkan guna mendapatkan pemecahan masalah penipuan online tersebut. "Jika ada transaksi yang tidak diketahui di akun Anda, hubungi call center bank dan minta bank untuk  memblokir akun Anda. Lalu pergi ke counter bank untuk  solusi lebih lanjut," tambah Kominfo. Juga menginformasikan pihak yang berwenang untuk pemberitahuan dan penyelidikan lebih lanjut. Anda dapat melaporkannya ke kepolisian, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas terkait lainnya.

Tulisan berjudul "Bagaimana Cara Melawan Penipu DI Internet?" dipublikasikan diblog smp online yang merupakan karya tulis siswa-siswa untuk mengambngkan krativitasnya. Thema tulisan ini adalah: Kamu habis ditipu oleh para scammer online dan bingung harus bagaimana mengurusnya? Tenang aja, kominfo punya tips nih bagi kamu para korban penipuan. Saran dan kritik bisa disampaikan pada halaman tersuai.